Thursday, March 7, 2013

Tentang visoline


 CERITA CEWEK MANIS ,PINTAR ALA TELKOM



Nama   : Visoline Ivaprilda Sinisuka
Alamat   :
Kls       : XII di SMK TELKOM SANDHY PUTRA MEDAN




 :) cerita gadis bocah ku heheeh .. ( galakkkk, bocah,sabar dan cemburuaannnnnnnnnn sukak nuduh2. ) wkwwkwk
Visoline ini adalah salah satu siswa yang pandai,baik dan sabar tentunya cantik dan manis juga siswa yang masuk di SMK Telkom Sandhy Putra Medan ini pada tahun 2010 lalu ternyata menjadi salah satu siswa yang berpengaruh di medan Sumatera Utara dengan berbagai prestasi-prestasi nya sejak SD dia sudah menmunjukkan kecerdasannya sampai smp yang dimana dia salah satu siswa SMP Putri Cahaya Medan diasana anak ini di kenal dengan keceriaannya dan kesabaran nya tentu saja dengan prestasinya beliau selalu ikut dalam ajang olimpiade antar kota Medan dan Tingkat Nasional dengan mengumpulkan beberapa sertifikat-sertifikat tertentu dan penghargaan.


setelah tamat dari SMP PUTRI CAHAYA MEDAN gadis yang berparas cantik ini melanjutkan pendidikannya di SMK TELKOM SANDHY PUTRA MEDAN dan duduk di kls unggulan RSBI ( RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL) sejak beliau masih duduk di bangku kls IX di Smk tersebut dia telah menjadi sorotan para guru dan siswa/i di sekolah tersebut karena keterampilan,kesabaran dan kecerdasannya di semester I gadis manis ini mendapat juara 1 di kelas unggulan tersebut dari 36 siswa unggulan dan ternyata beliau juga mendapatkan juara 1 dalam rankking paralell dari sekitar 150 lebih siswa jurusan TS (Teknik Swiching) di sekolah itu juara dengan nilai yang sangat memuaskan otomatis semua sorotan tertuju pada gadis tersebut .



Dan membuatnya terkenal di sekolah tersebut sebagai siswa yang terampil dan teladan gadis ini sangat jago Mate-matika, Kimia,Fisika dan Bhs. Indonesia dimana fakta membuktikan di Semester II dia menjadi juara 1 lagi di kelas unggulan tersebut dengan nilai Mate-matika 96,Kimia 99, Fisika 90 dan Bhs .indonesia 90 dan membuktikan bahwa dirinya adalah siswa yang terpintar dan tertinggi rata-rata nya di sejarah berdirinya SMK TELKOM SANDHY PUTRA MEDAN selama di kelas 1 beliau sempat mewakili SMK TELKOM dalam ajang Olmpiade Se-Kota medan di tinggkat SMK dan berhasil mengharumkan nama sekolah dengan mencatat dirinya sebagai Juara II dalam olimpiade Matematika tersebut sayangnya gadis cantik ini tidak mengambil sertifikat yang telah di sediakan untuk para pemenang olimpiade tersebut.



Ujurnya kepada saya " Kurangnya peran guru kepada olimpiade itu sehingga dia tidak bisa mengambil sertifikat tersebut" yang di lansir langsung dari gadis itu di SMK TELKOM.
ketika dia berada di kelas XI dan tetep berada di kelas unggulan dia mulai suka pada seorang laki-laki yang namanya tidak bisa kami tampilkan di blog ini karena belum dapat ijin dari beliau cowok tersebut ganteng,pendiam, dan sedikit cuek akan tetapi dai orangnya baik seiring berjalannya waktu mereka pun jadian pada tgl 20 januari 2012 dan sampai sekarang mereka masih langgeng dan mesra meskipun hubungan mereka sudah berjalan selama 14 bulan ujar dia.



Sampai kelas XII gadis ini masih tetap juara 1 selama 4 semester berturut-turut dan menjadi kakak kelas yang sangat di segani di sekolah itu ,
di kelas XII beliau di utus sekolah mewakila SMK TELKOM dalam ajang GEBYAR SMK SE-KOTA MEDAN yang di ikuti lebih dari 30 sekoalah di Kota Medan gadis ini di utus dalam lomba sofware  aplication di mana di loba tersebut peserta harus menguasai MS.Word,MS.Exel dan Power point
ternyata beliau lagi-lagi mencatatkan namanya di daftar siswa yang bisa mengharum kan nama sekolah karena berhasil membawa tropi dan sertifikat juara 2 dari perlombaan tersebut yang seharusnya juara 1 akan tetapi karena kemungkinan ada pihak yang bermain dalam kompetisi tersebut dan membuat beliau menduduki peringkat ke-2. beliau samapai sekarang masih tetap juara 1 berturut-turut dan juara 1 paralel berturut dari tahun 2010-2012 di sekolah itu.



Sekarang beliau telah duduk di bangku kelas XII semester 6 di sekolah itu dan telas mencatakan dirinya di berbagai universitas ternama di indonesia misalnya Politeknik Telkom Bandung, Polmed Medan,USU,IPB dan Universitas lainnya DAN beliau akan berniat melanjutkan pendidikannya setelah tamat dari sekolah itu ke kancah yang lebih tinggi lagi.
saya juga mencantumkan pesan pacarnya di blog ini " yang semngat,sabar ,jangan bocah,jaga kesehatan, rajin belajar dan tetap sayang pada saya heheheheeh " ujar pacarnya di salah satu warnet yang ada di kota tersebut.




  Daftar prestasi beliau selama di SMK TELKOM SANDHY PUTRA MEDAN.

  • .Juara 1 kelas semester I dan II di kelas RSBI dan rangking 1 paralel dari 150 siswa lebih di jurusan   TS.pada tahun 2010/2011
  •  Juara 2 olimpiade Mate-matika se-Kota medan tinggkat SMK
  •  Juara 1 kelas semester III dan IV di kelas RSBI dan rangking 1 paralel dari 150 siswa lebih di jurusan   TS.pada tahun 2011/2012
  •  Juara 2  IT sofware aplication GEBYAR SMK SE-KOTA MEDAN
  • Juara 1 kelas semester V di kelas RSBI dan rangking 1 paralel dari 150 siswa lebih di jurusan   TS.pada tahun 2013.
 




Semoga Kisah beliau menjadi motivasi bagi para pembaca dan lebih meningkatkan pendidikan supaya menjadi orang yang tidak mudah cepat puas dengan pendidikan dan prestasi yang telah dicapai.

"Gapailah cita-citamu setinggi bintang di langit dan Rendahkanlah hatimu sedalam mutiara di dasar laut"

Thanks


Penulis : Mr. Lovi






Tuesday, March 5, 2013

Asal usul marga purba

ASAL-USUL INDUK MARGA PURBA



ini dia bg Purba nya.

Chrispo Valentino"Menurut sejarah Kerajaan Dolog Silou dari kitab Pustaha Bandar Hanopan di Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun bahwa Purba Dasuha adalah marga yang muncul kemudian dari Kerajaan Silou di Simalungun sekitar tahun 1450. Menurut pustaka lama itu, adapun mulanya adalah dari ucapan “si” artinya “orang” dan “Da” artinya “sang”, serta “suha; dari kata “suha-suha” artinya “sisa-sisa minuman tuak/aren”. Jadi Sidasuhaartinya: “orang yang dijuluki sebagai peminum suha-suha (sisa-sisa tuak). Munculnya julukan ini pertama kali di Silau Buttu (suatu kampung di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun sekarang). Kisahnya berawal dari pertengkaran dari dua orang putera raja Silau yang bersaudara kandung. Menurut kisah, Raja Silau bermarga Purba Tambak mempunyai dua orang putera, putera tertua seorang petualang yang pekerjaannya sehari-hari “mardagang” (mengembara) dan berjudi. Menurut adat kerajaan, putera tertua inilah yang kelak menggantikan ayahnya menjadi raja. Anak yang bungsu seorang petani yang baik, suka berladang dan pendiam. Pekerjaannya sehari-hari hanya mengurus tanamannya dan pekerjaan sambilannya sehabis berkebun adalah “maragad” (mengambil tuak dari pohon enau).

Pada suatu hari anak yang bungsu marah kepada abangnya, karena telah menghabiskan tuak hasil sadapannya. Dia protes kepada abangnya, tetapi abangnya tidak mempedulikannya, malah balik memukul adiknya. Karena emosi, abangnya mengatakan dalam bahasa Simalungun, “ai suha-suha ni bagod in do talup inumonmu, tandani ho silojaloja irumah bolon on!” (Artinya: “Memang “suha-suha bagod” (sisa tuak) itu sangat cocok untuk minumanmu, pantas buatmu selaku orang suruhan di istana ini”). Mendengar ucapan yang merendahkan itu, anak bungsu merasa terhina dan balik memukul abangnya, akhirnya mereka berkelahi dengan adu pencak (dihar), dan karena abangnya lebih kuat, adiknya pergi dari Silau Buttu menuju ke daerah Tigarunggu (Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun sekarang). Tetapi abangnya mengejar dia terus bersama pasukan kerajaan berniat hendak membunuhnya. Maka terpaksalah adiknya berlindung ke tempat adik perempuannya (bou Tambak) di Malasori yang disembunyikan di bawah “palakka pangulgasan” (tempat merendam benang tenunan), dan sang bou dengan tenang duduk di atasnya melanjutkan pekerjaannya bertenun.




Akhirnya tibalah rombongan abangnya di Malasori dan menanyakan perihal adiknya yang dibencinya itu. Oleh Bou Tambak ditunjukkan arah yang lain, sehingga selamatlah abangnya yang disembunyikan di bawah palakka itu sementara Bou duduk di atasnya menenun. Sebelum abangnya pergi, disumpahkannya kepada adiknya (Bou Tambak) bahwa ia sampai keturunanya akan mengingat jasa adiknya itu dan akan menyayangi “botou” (saudara perempuan) dan “boruni” (anak perempuan/pihak yang memperisteri adik perempuannya). Demikianlah menurut kisah sehingga keturunan Purba Sidasuha sangat sayang kepada “boru” atau “botou”-nya.

Dengan sahabat-sahabat setianya yang menyertai pelariannya itu—pustaha panei bolon milik ayahnya Raja Silau juga turut dibawa lari—ia pun sampailah di daerah sekitar Tigarunggu dan membangun perkampungan di sana. Dinamailah kampung itu “HUTA SUHA BOLAG” mengingat riwayat pelariannya itu, marganya pun ia robah, sehingga bukan lagi PURBA TAMBAK, tetapi berubah menjadi PURBA SIDASUHA atau PURBA DASUHA. Dengan pertolongan sahabat-sahabatnya, ia pun mengangkat dirinya menjadi yang dipertuan di tempat itu, karena daerah itu masih dalam wilayah kekuasaan ayahnya Raja Silau. Di kemudian hari, ayahnya Raja Silau berperang dengan saudaranya Raja Silau Bolag, karena terdesak Raja Silau melarikan diri ke tempat anaknya Tuan Suha Bolag meminta perlindungan, tetapi karena pasukan Raja Silau Bolag lebih kuat, pertahanan Raja Silau berhasil dihancurkan di Suha Bolag, dan Raja Silau pun tewas bersama panglima-panglimanya Pisang Buil, Sibayak Parbosi dan Raja Hanopa. Sehabis perang, abangnya (putera mahkota raja Silau) ditawan di Suha Bolag, tetapi dapat meloloskan dirinya dari tutupan, ia melarikan diri bersama pasukannya ke daerah Bangun Purba sekarang ini dan mendirikan kerajaan bernama KERAJAAN RUBUN yang daerah kekuasaanya berwatas dengan Bah Karei (Sungai Ular)—Rih Sigom dan Sibaganding. Keturunanya kelak mendirikan KERAJAAN DOLOG SILAU dengan memakai marga PURBA TAMBAK LOMBANG.[2]

Selepas perang saudara, Tuan Suha Bolag pergi ke Kerajaan Siantar dan kawin dengan tuan puteri raja Siantar (Bou Siattar) marga Damanik yang turun-temurun menjadi permaisuri di Kerajaan Panei. Dengan bantuan mertuanya Raja Siantar marga Damanik, Tuan Suha Bolag diangkat menjadi raja di daerah bekas kekuasaan Raja Onggou Sipoldas marga Saragih. Kisahnya, Raja Onggou Sipoldas selaku salah satu dari RAJA MAROPPAT (Siantar, Onggou Sipoldas, Tanoh Djawa dan Silau) tidak percaya dengan kesaktian pusaka Kerajaan Silau yakni PUSTAHA PANEI BOLON[3] (kitab kuno dari kulit kayu yang tulisannya hanya dapat dibaca di tempat gelap di mana tulisan di kitab itu memancarkan sinar seperti seekor naga, sehingga dapat diramalkan nujuman mengenai hal-hal yang akan terjadi).

Raja Onggou Sipoldas takabur dengan ucapannya sendiri, sehingga dalam pertaruhannya dengan Raja Siantar, ia kalah dan terpaksa memberikan kerajaannya kepada Tuan Suha Bolag, tetapi Tuan Suha Bolag tidak mau dinobatkan di tahta Raja Onggou Sipoldas, melainkan di atas Pustaha Panei Bolon, demikianlah menurut kisah, kerajaannya dinamakan KERAJAAN PANEI. Ibukotanya ditentukan di daerah PAMATANG PANEI (sekitar 8 kilometer dari Pematang Siantar). Daerah kekusaanya pada awalnya hanya kecil saja, tetapi dapat diperluasnya, sehingga berbatas di sebelah selatan mulai dari tepi pantai Tigaras sampai ke sebelah utara di pantai selat Malaka yaitu Indrapura sekarang ini; di sebelah barat dengan daerah Suha Bolag (Kecamatan Purba sekarang) sampai ke perbatasan dengan daerah Silampuyang (Kerajaan Siantar). Raja Panei kedua dinamakan Parhuda Sitajur atau Hantu Panei yang terkenal sakti mandraguna (ia dapat berperang dengan berkuda tanpa dapat dilihat musuh). Pada zamannya daerah Kerajaan Panei sangat disegani di Sumatera Timur, dan pengaruhnya sampai ke Asahan (Buttu Panei). Keturunanya banyak yang merantau ke daerah sekitarnya, ada yang sampai ke Sialtong Serdang dan diangkat menjadi yang dipertuan. Daerah itu sebelum berdiri kesultanan Serdang adalah daerah kekuasaan Kerajaan Silau di Simalungun yang daerahnya mencakup Bangun Purba sampai ke Lubuk Pakam.

Pada tahun 1515 keturunan raja Panei yang mengontrol daerah Purba yaitu Tuan Simalobong Purba Dasuha dikalahkan oleh seorang pengembara dari Tungtung Batu (Pakpak Dairi) dalam adu sumpah (marbija). Tuan Simalobong bersama pengiringnya meninggalkan istana Pamatang Purba pergi ke Purba Saribu dan sebagian ke Haranggaol (Kecamatan Haranggaol Horisan sekarang). Si pengembara yang bernama Raendan “marbulawan” dengan Tuan Simalobong dan mengakui Tuan Simalobong sebagai Raja Nagodang Purba. Ia juga memakai marga yang sama dengan Tuan Simalobong tetapi dengan mengingat asalnya dari Pakpak maka marganya disebutnya Purba Pakpak.

Sementara raja Panei sendiri selama enam generasi masih tetap tinggal di Pamatang Panei, tetapi pada generasi ketujuh terjadi pertikaian di Pamatang Panei yang mengakibatkan perginya salah seorang putera raja Panei bersama pengiringnya dan Puang Bolon (permaisuri raja) ke daerah kekuasaan Kerajaan Panei yaitu daerah Baja Linggei (Sipispis) sekarang kira-kira tahun 1550. Saudara tuan Baja Linggei yang lain ditugaskan oleh Raja Panei pindah ke Raya dan menjabat sebagai GURU RAYA bersamaan dengan dijemputnya tuan puteri Panei yang menjadi permaisuri (puang bolon) di Raya sekitar tahun 1600 (abad XVII).

Keturunan raja Panei yang lain yang adalah tuan Sinaman bermarga Purba Sidadolog dan adiknya Tuan Rajaihuta bermarga Purba Sidagambir. Dengan demikian keturunan langsung dari garis marga induk Purba Tambak adalah: Purba Tambak (Silau Buttu, Bawang, Tualang dan Lombang), Purba Sigumonrong (tuan Lokkung dan Marubun Lokkung di Kerajaan Dolok Silau), Purba Sidasuha (raja Panei, tuan Simalobong, tuan Baja Linggei dan Guru Raya), Purba Sidadolog (tuan Sinaman) dan Purba Sidagambir (tuan Rajaihuta dan Dolog Huluan) di Kecamatan Raya sekarang. Pada masa pemerintahan Raja Panei Tuan Djintama (sekitar tahun 1780) didudukkan marga Purba Girsang menjadi partuanan di Dolog Batu Nanggar (yang sebelumnya bernama Naga Litang). Tuan Dolog Batu Nanggar yang terakhir adalah Tuan Badja Purba Girsang yang kawin dengan boru Damanik puteri raja Siantar. Pusat pemerintahannya pada zaman Belanda adalah di Sinaksak. Sekarang Dolog Batu Nanggar telah dimekarkan menjadi dua yaitu: Kecamatan Dolog Batu Nanggar di Sinaksak dan Kecamatan
Tapian Dolog di Purbasari, Kabupaten Simalungun.
Penulis : Lorenzo sihombing

Monday, March 4, 2013

Asal Usul Marga Damanik di SIMALUNGUN




                                               
ASAL USUL MARGA DAMANIK

Damanik adalah marga atau morga dari suku Simalungun yang aslinya berasal dari daerah yang bernama Simalungun di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Damanik berarti Simada Manik (pemilik manik), yang mana dalam bahasa Simalungun Manik berarti Tonduy, Sumangat, Tunggung, Halanigan (bersemangat, berkharisma, agung/terhormat, paling cerdas).
Asal-usul
Beberapa versi sumber sejarah menyatakan bahwa leluhur marga Damanik dan marga-marga lain dalam Suku Simalungun berasal dari Nagore (India Selatan) dan pegunungan Assam (India Timur) di sekitar abad ke-5, menyusuri Birma, ke Siam dan Malaka untuk selanjutnya menyeberang ke Sumatera Timur dan mendirikan kerajaan Nagur dari Raja dinasti Damanik.

Tuan Taralamsyah Saragih menceritakan bahwa rombongan yang terdiri dari keturunan dari 4 Raja-raja besar dari Siam dan India ini bergerak dari Sumatera Timur ke daerah Aceh, Langkat, daerah Bangun Purba, hingga ke Bandar Kalifah sampai Batubara.

Pada abad ke-12, keturunan Raja Nagur mendapat serangan dari Raja Rajendra Chola dari India, yang mengakibatkan terusirnya mereka dari Pamatang Nagur di daerah Pulau Pandan hingga terbagi menjadi 3 bagian sesuai dengan jumlah puteranya:[2]
Marah Silau (yang menurunkan Raja Manik Hasian, Raja Jumorlang, Raja Sipolha, Raja Siantar, Tuan Raja Sidamanik dan Tuan Raja Bandar)
Soro Tilu (yang menurunkan marga raja Nagur di sekitar gunung Simbolon: Damanik Nagur, Bayu, Hajangan, Rih, Malayu, Rappogos, Usang, Rih, Simaringga, Sarasan, Sola)
Timo Raya (yang menurunkan raja Bornou, Raja Ula dan keturunannya Damanik Tomok)

Selain itu datang marga keturunan Silau Raja, Ambarita Raja, Gurning Raja, Malau Raja, Limbong, Manik Raja yang berasal dari Pulau Samosir dan mengaku Damanik di Simalungun.
Nenek Moyang Damanik berasal dari Nagore daerah India.Beberapa bukti yang saya temukan yaitu:
Mengenai siapa yang lebih dulu marga Manik di Samosir atau marga Damanik di Simalungun kita harus membuka tulisan-tulisan para peneliti sejarah mengenai keberadaan manusia di sekitar Danau Toba seperti tulisan :
1.Batara Sangti menulis dalam harian Sinar Indonesia Baru bahwa Si Raja Batak
baru ada tahun 1305 Masehi.
2.Kondar Situmorang dalam harian yang sama mengatakan bahwa Si Raja Batak
baru ada tahun 1475 Masehi.
3.Sutan Martua Radja Siregar dan Jalatua Hasugian mengatakan bahwa Kerajaan
Nagur sudah ada abad ke-5 yang meliputi daerah sebelah timur Danau Toba
atau dari Tongging sampai Parapat (Sipiak) dan sampai ke Selat Malaka dan
rajanya yang memerintah adalah bermarga Damanik.

Ada lagi nih...
Sejak awal abad ke-20 silsilah tarombo yang dipakai di dalam acara paradaton di sebagian marga Damanik seolah-olah satu leluhur dari Guru Tatea Bulan atau kepada Silau Raja,sedang kenyataan sejarah bukan demikian sesuai dengan hasil penelitian para penulis-penulis yang saya sebutkan di atas, contohnya :
1. Manusia baru 500 tahun ada di Samosir.Batara Sangti Simanjuntak mengatakan
Si Raja Batak baru ada pada tahun 1305.
2. Kondar Situmorang mengatakan Si Raja Batak baru ada tahun 1475.
3. Sutan Martua Radja Siregar mengatakan bahwa abad ke-6 Masehi sudah ada
Kerajaan Nagur bermarga Damanik.
4. Jalatua Hasugian juga mengatakan bahwa sudah ada raja Nagur abad ke-6
Masehi bermarga Damanik.
5.Keterangan Mr.Djariaman Damanik bahwa Damanik Bariba,Damanik Hajangan,Damanik Tomok,Damanik Simaringga,Damanik Nagur dan lain-lain berasal dari Nagur;tetapi hanya di sini tanpa menerangkan perkembangan marga Damanik.Tetapi penulis sangat bangga terhadap Mr.Djariaman Damanik karena dengan tegas mengatakan bahwa Oppung Partiga-tiga Sihapunjung bukan berasal dari marga Manik dari Sianjurmula-mula pusat negeri Toba tetapi dari Nagur.Oppung Partiga-tiga Sihapunjung Damanik adalah pendiri Kerajaan Siantar di awal abad ke-15 Masehi.

Bahkan lebih ekstrim lagi dikatakan bahwa,konon mereka yang bermarga Manik berasal dari Samosir mengaku bermarga Damanik ketika menginjak Tanah Simalungun agar mudah diterima dan mengambil tanah simalungun.

Nb:Bukan maksud ingin memprovokasi namun sudah saatnya kita tahu sejarah sesungguhnya.
ASAL USUL DAMANIK DI SIMALUNGUN
I. TAROMBO MARGA BATAK.

Menurut penulis penulis tarombo marga di tanah Batak,bahwa asal marga bermula dari Sianjur Mulamula yang bermula dari si Raja Batak,terjadi pada abad ke 14,Kemudian marga ini bersebar menjadi banyak marga yang diklompokkan menjadi beberpa kelompok [clyn]’Marga marga yang berada dalam satu kelompok [clyin] dinyatakan satu leluhur, dan terdapat aturan aturan yang tidak bisa dilanggar umpamanya melaksanakan pernikahan dalam satu kelompok marga..
Tentang marga Damanik,terdapat dalam buku Dr.Jan J Damank [Salib & Sirih],bahwa orang pertama di Simalungun adalah bermarga Damanik,yang berasal dari langit dalam bahasa Simalungun disebut Nagori Atas,yang diturunkan di Nagori Naguratta terjadi kira kira abad ke 6.Legenda tersebut ada kesamaan dengan legenda si Raja Batak yang juga diturukan dari langit.
Bila diteliti dalam tarombo si Raja Batak tidak terdapat marga Damanik,yang ada adalah marga Manik yang dimasukkan dalam kelompok Silau Raja. Persamaan kata antara MANIK dan DAMANIK , maka timbul perepsi bahwa Damanik dan Manik adalah sama/satu.

II. DAMANIK
Kerajaan Nagur sebagai asal marga Damanik diakui oleh seluruh pemerhati dan penulis sejarah Simalungun.Kebesaran dan kejayaan kerajaan Nagur terkenal sampai ke IndiaTiongkok,dan kerajaan kerajaan di Pulau Jawa. Pada masa pemerointahann raja Bahbolak, kerajaan Nagur menguasai selat Malaka,sehingga raja tersebut digelar raja Bahbolag, yang berasal dari kata Bah Nabolak, yang artinya Sungai yang luas atau lautan. Selat Malaka adalah lintasan yang ramai yang menghubungkan Asia Selatan denganAsia Timur,sehingga banyak kerajaan yang ingin menguasai Selat Malaka.termasuk kerajaan Mojopahit,yang dikenal dengan expedisi Pamalayu I sampai expedisi Pamalayu IV. Tersebut dalah sejarah,penyerangan dari kerajaan Mojopahit yang menghancurkan kerajaan Nagur.Kissah yang berkembang dimasyarakat Simalungun,serangan Mojopahit yang terakhir, benar-benar menghancurkan kerajaan Nagur terjadi kira kira tahun 1200 M. Tiga putra kerajaan Nagur bersama rakyatnya keluar dari kerajaan Nagur dan bersebar hampir keseluruh wilayah Sumatera Timur. Hampir seratus tahun keturunan ketiga putra kerajaan Nagur ini berserakan diwilayah Sumatera Timur,dan pada yaitu abad ke 13 baru lahir kerajaan kerajaan di Simalungun yang rajanya bermarga Damanik, yaitu kerajaan Manikhasian,Jumorlang,Bandar,Siantar, Bornou dll.
Keturunan dari ketiga putra Nagur walaupun dimana mereka berada tetap menyandang marga Damank,dan kata kata DAMANIK tidak pernah ditanggalkan dari namanya sampai sekarang.Karena banyaknya marga Daamanik tidak mengetahui asal usulnya ,tetapi tetap mempertahankan marganya Damanik sebagai pemersatu sesama Damanik,bahwa mereka adalah berasal dari Nagur. 
1. Putra tertua yang bernama Marahsilou, yang menurunkan marga Damanik Bariba.
2. Putra kedua yang bernama Soro Tilo, Yang menurunkan marga Damanik Nagur.
3. Putra ketiga yang bernama Timor Raya yang menurunkan marga Damanik Tomok

Pada masa pemerintahan Soro Tilo,kerajaan Nagur dihancurkan Mojopahit,dan rakyatnya bersebar keseluruh wilayah Sumatera Timurdan banyak diantara marga Damanik tersebut tidak mengetahui asalnya, tetapi tetap memakai marga Damanik, sehingga dibelakang marganya dicantumkan nama kampungmya, kondisinya,sifatnya, gayanya ,kebiasaannya dll,sehingga sampai saat ini kita menemukan marga Damanik Nagur,Bahbolag,Rampogos,Sumargolang,Sarasa,Chola , Silou,Bayu, Usang, Homay, secara hhRih’ Hajangan, Sola, Simaringga dll.
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa marga Damanik tidak terdapat dalam tarombo Si Raja Batak, sehingga banyak marga lain yang mengatakan bahwa Damanik adalah keturunan dari mereka. Dan beberapa marga dari clyn Borbor Marsada, Naimarata,Silau Raja, yang datang ke Siamlungun mengganti marganya jadi Damanik yang kita kenal dengan marga Damanik Limbong, Damanik Sagala, Damanik Malau, Damanik Raja, Damanik ambarita, dan Damanik Gurning.
Meningkatnya penyelidikan terhadap asal usul marga,marga marga diatas telah menanggalkan Damanik pada marganya, dan kembali kemarga asal.Hal seperti ini juga terjadi pada marga marga lain, suatu bukti bahwa mereka tidak lagi mempercayai sepenuhnya silsilah si Raja Batk, mereka lebih percaya kepada penelitian sendiri. Dan pada masa sekarang sudah banyak yang melaksanakan pernikahan dalam satu clyn,yang dulunya merupakan pelanggaran pada tarombo si Raja Batak.Diantara marga Damanik yang tidak pernah MENANGGALKAN DAMANIK pada marganya adalah keturunan dari Nagur, karena merekalah
penyandang MARGA DAMANIK YANG SEBENARNYA

REVOLUSI SOSIAL TAHUN 1947 DI SUMATERA TIMUR
 
Revolusi Sosial l947 di Sumatera Timur’yang targetnya adalah Sultan dan Raja Raja di Sumatera Timur, termasuk raja raja bermarga Damanik.Dampak dari revolusi tsb, banyak marga Damanik merobah marganya menjadi marga Damanik Pendatang, yzng bukzn berstatus raja atau partuanon. Akibatnya sangat fatal, bila orang tua yang merobah marganya tadi tidak memberitahukan kepada keturunanya kenapa mengganti marga sampai akhir hayatnya, maka jadilah keturunannya kehilangan obor, dan mereka ini akan tetap menganggap dirinya Damanik Pendatang.
Damanik berasal dari Nagur,memberikan gambaran umum/profil marga Damanik dalam rangka mengetahui asal usul Damanik secara histories . Gambaran ini kiranya dapat memberikan penjelasan kepada kita sesama marga Damanik, untuk mengetahui posisi Damanik dalam tarombo si Raja Batak. Seperti kita lihat tarombo si Raja Batak banyak memberikan pengaruh sekaligus perobahan pada marga marga di Simalungun,demikian juga kepada marga Damanik,sehingga banyak perobahan dalam bahasa,adat, tradisi dll.
Dan bagaimana dengan posisi marga yang telah ada diluar Tapanuli/Samosir sebelum tarombo si Raja Batak diciptakan ,yang selalu dianggap sebagai adikdari marga marga yang ada dalam tarombo si Raja Batak.

Penulis  : Lorenzo Nababan